Sedimentasi
adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair oleh gaya gravitasi,
pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan
Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga
menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat.
Sedimentasi
dipengaruhi oleh karakteristik cairan
dan pertikel-pertikel padat dari dalam fluida secara gravitasi. Karakteristik
cairan yang mempengaruhi sedimentasi tersebut adalah (massa/satuan volume),
spesifik gravity, spesifik weight, kecepatan jatuh, diameter, porositas,
viskositas. Sedangkan karakteristik partikel yang mempengaruhi sedimentasi
yaitu ukuran partikel, bentuk partikel, berat spesifik, densitas, dan kecepatan
jatuh. Sedimentasi berdasrkan kecepatan
jatuhnya terdiri dari dua tahap:
1. Free
settling (pengendapan bebas) : merupakan tahap dimana kecepatan jatuhnya
relative konstan , kecepatan sedimentasi akan linier hingga waktu tertentu.
Pada saat awal sedimentasi pertikel yang jatuh dianggap hanya satu partikel,
tidak dipengaruhi oleh partikel lain. Free settling pada umumnya berlangsung di
awal proses sedimentasi dimana konsentrasi tumpukan partikel masih rendah
sekali.
2. Hindered
settling (pengendapan terintangi) : suatu keadaan dimana kecepatan jatuhnya
semakin lambat karena ada pengaruh dari partikel-partikel lain. Kecepatan
sedimentasi akan berkurang sejalan dengan waktu. Hindered settling mulai
terjadi pada keadaan akhir proses sedimentasi dimana sudah mulai terbentuk zona
dengan tumpukan partikel yang mengendap ( Geankoplis, 1983).
Bak pengendap mempunyai beberapa tipe yang secara garis besar bisa dibagi
dalam 3 tipe yaitu ;
- Conventional
Settling Basin
Conventional
settling basin dipakai untuk detention
time lebih dari 2 jam. Panjang standar straight
flow settling basin ditentukan oleh kecepatan aliran yang diperkenankan
dari detention time yang diperlukan.
Penting diperhatikan agar pemasukan dan pengeluaran dari air diatur agar merata
dan menghindari short cicuiting yang
biasanya memakai distribution baffle
atau check board opening. Pada bagian pengeluaran harus diusahakan
sepanjang weir menerima volume air yang sama. Endapan yang terjadiharus dibersihkan
secara kontinu atau periodik untuk mengurangi kapasitas penampunagn lumpur dan
mencegah dekomposisi zat-zat organik yang mengurangi kemampuan penjernihan.
- Rapid
FlowTreatment Tank
Ada
dua macam rapid flow treatment tank
yaitu ;
- Solid
Ccontact Classifier
Air dan larutan koagulan dicampur pada daerah
sentral reaksi dan diaduk secara mekanis atau hidrolis selama kira-kira 10
menit dan akhirnya dikeluarkan melalui endapan yang sudah terbentuk. Air
mengalir ke atas melalui sludge blanket
di mana kekeruhan dihilangkan dengan cara adsorpsi pada partikel-partikel floc yang membentuk sludge bed. Sludge blanket mengandung endapan-endapan dipertahankan dalam suspensi oleh pengadukan
mekanis dan aliran hidrolis. Karena penampang pada sludge filter zone makin besar, maka kecepatan aliran ke atas dari
air jernih makin kecil, sehingga partikel-partikel terpisah dan meninggalkan
bagian atas yang jernih.
- Accelerator
Di dalam accelerator
koagulan/flokulan bersama-sama dengan air ditambahkan langsung kepada endapan
yang sebelumnya sudah ada. Maksud penambahan ini bukan untuk membentuk partikel
baru akan tetapi membesarkan partikel yang sudah ada. Pada accelerator terdapat daerah pencampuran yang pertama di mana air
akan didorong ke atas menuju daerah pencampuran yang terakhir dengan membawa
dengan konsentrasi yang tinggi dan tersuspensi karena pengadukan cepat. Air
tadi akan ke bawah alirannya akan berubah menjadi laminar memasuki daerah yang
diameternya lebih besar. Air bersih akan naik ke atas sedangkan floc akan turun ke bawah dan dikeluarkan
melalui concentrator compartement.
- Tube settler
Salah
satu cara pengendapan yang sekarang cukup terkenal ialah tube settler. Floc-floc
yang terbentuk di dalam flocculator
diusahakan mengendap di dalam tube-tube
(pipa-pipa) yang dipasang miring dengan sudut tertentu. Air yang banyak
mengandung floc diusahakan naik di
dalam tube-tube. Akibat berat floc
dan adanya gaya grafitasi bumi maka floc akan mengendap di bagian bawah tube dan akan turun di bagian bawah (penampang)
limpur. Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa kemiringan untuk tube adalah 60o dan panjang tube adalah 80 cm. Dengan memakai tube
settler ternyata hasilnya lebih dibandingkan dengan bak pengendapan (Iryani, 2009).
Pada mekanisme sedimentasi hindered settling, kosentrasi padatan tinggi sehingga pengaruh
antar partikel tidak dapat diabaikan. Kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh
sifat fluida, sifat fisis padatan, dan kosentrasi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar