Ada yang
baru denger ada otak kanan dan otak kiri?
Mungkin
timbul pertanyaan, apa bedanya otak kanan dan kiri?
Pasti pernah kita temuin ada orang
yang pandai di
sekolah/kampus, tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi
kurang pandai di sekolahnya. Semacam ini
disebabkan kurang imbangnya otak kanan
dan otak kiri. Lah kok bisa?
Nah di sini
kita bahas sedikit apa itu otak kanan dan otak kiri tapi bukan dalam perspektif
biologi ya, hanya sedikit ilmu secara umum tentang fungsi dan efeknya aja.
Otak besar kita dibagi jadi
belahan kiri dan belahan
kanan, atau lebih dikenal dengan otak kiri dan otak kanan. Ternyata berdasarkan penelitian hubungan otak kiri-kanan dan saraf
motorik itu saling bersilangan. Otak kiri akan mengaktifkan bagian badan
sebelah kanan (misal tangan dan kaki kanan), sedangkan otak kanan mengaktifkan
bagian badan kiri.
Otak kiri dan
kanan puya fungsi yang beda-beda. Otak kiri berfungsi untuk hal-hal yang
berhubungan dengan logika, itung-itungan, baca, nulis atau bisa disebut
pusatnya Intelligence Quotient (IQ). Sedangkan otak
kanan berfungsi untuk berimajinasi, kemampuan bersosialisasi, kominikasi,
nyanyi, lukis, nari atau disebut pusat Emotional
Quotient (EQ).
Orang yang
dominan otak kiri punya karakter suka angka, kata-kata, analisisnya baik,
selesaikan sesuatu dengan sistematis atau sesuai panduan dan kurang bisa
bersosialisasi, sedangkan orang dominan otak kanan lebih suka visual, suara,
subjektif, selesaikan sesuatu dengan acak (pake gaya sendiri), pandai
bergaul dan lebih
kreatif.
Doug Hall bilang, dominasi kerja otak orang
mempengaruhi kepribadian :
Si otak kanan : humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ide = ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, tukang sorak, “pelanggar aturan”, bebas, spontan.
Si otak kiri : serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, ide = profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
Si otak kanan : humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ide = ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, tukang sorak, “pelanggar aturan”, bebas, spontan.
Si otak kiri : serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, ide = profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.
Terus mana yang
lebih baik, otak kiri atau otak kanan?
Idealnya otak
kiri dan kanan seimbang, tapi mungkin sulit karena dari kecil kita lebih
ditekankan untuk cerdas otak kiri, ya kan? Mulai SD, selama di sekolah disuapin
ilmu matematika dan baca, sedangkan ilmu penunjang kecerdasan otak kanan dikit
(hanya olah raga dan keterampilan/kesenian). Belum lagi ditambah bimbingan
belajar bahasa inggris dll, wah makin mampet tu otak kanannya.
Sekarang,
coba kita inget-inget siapa temen kita yang pinter untuk urusan sekolah atau
kampus? Terus siapa juga temen kita yang pinter gambar, nyanyi, atau olahraga?
Next perhatiin gimana sifat atau tingkah lakunya masing-masing...
Jadi gimana cara
seimbangin otak kiri dan kanan?
Otak kiri dan
kanan bisa dilatih keseimbangannya, cara sederhananya mulai biasakan pekerjaan
ringan dengan tangan kiri atau kaki kiri (untuk yang dominan otak kiri), misal
ketik SMS, operasikan mouse komputer, tendang bola, tapi selagi tidak
bertentangan dengan norma ya (makan, bersihkan kotoran, salaman, dll). Atau
latihan tulis + gambar pake kedua tangan.
Oke cukup dah, setelah baca tadi sudah bisa tentuin kan kamu sekarang di posisi yang mana, Si kanan kah or Si kiri kah. Semoga bermanfaat ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar