Kamis, 13 Desember 2012

Benang Kusut

Ada seseorang yang tanya ke ane, pertanyaanya mungkin berhubungan dengan organisasi kemahasiswaan yang dia pegang sekarang, yah dia memang salah satu pimpinan di organisasi itu,. Pertanyaannya gini..

"Ada sebuah benang yang kusut, untuk meluruskannya kembali seseorang menariknya ke kanan dan seseorang lainnya menarik ke kiri secara perlahan. Hasilnya sebagian besar benang sudah terurai tapi ada satu titik yang jadi sangat kusut dan sulit diuraikan lagi.
Apa yang harus dilakukan? 
memutuskannya kah? atau membiarkannya kusut?"

Sudah kebayang kan, mungkin saking rumitnya masalah sampe-sampe untuk tanya aja pake analogi benang kusut, haha...
Nah lo gimana jawabnya? 
Ane jawab pake analogi juga begini, Penjahit gak mau pusing dengan benang kusut, dia mungkin langsung potong dan ganti benang baru, tapi beda cerita kalo ditangan Si peserta tarik tambang, justru ikatan itu jadi berguna, biar semakin erat genggamannya.

Sedikit penjabaran, memang kebanyakan orang yang mungkin karena kuarang sabar, diuber waktu, atau mau yang sempurna jadi memandang sesuatu yang berbeda dengan keingginan dianggap sebuah masalah yang harus cepet dibuang. Tapi ternyata yang berbeda dan gak diinginkan itu justru bisa sangat berguna dengan sedikit perlakuan yang berbeda. Jadi sebetulnya yang bermasalah itu pola pikir kita. Inget "gak ada yang diciptakan dengan sia-sia".


Ikan mas gak bakal tumbuh besar di air yang keruh, tapi ikan lele cepet berkembang di air keruh. SEPAKAT..?!!!

1 komentar: